Sejarah Kopi di Dunia

Asal mula tanaman kopi diyakini berasal dari Abyssinia, sebuah daerah yang berada di wilayah negara Etiopia dan Eritrea, Afrika. Jenis tanaman kopi yang dibudidayakan awalnya merupakan jenis kopi arabika. Dari Abyssinia tanaman kopi dibawa dan dibudidayakan di Yaman. Diperkirakan tanaman kopi mulai dibudidayakan di Yaman pada tahun 575 Masehi.

A. Legenda Penemuan Kopi & Penyebaran Kopi di Dunia

Banyak penemuan di dunia yang berawal dari ketidaksengajaan. Termasuk sejarah penemuan kopi. Di dunia, ada dua legenda yang dipercayai atau diyakini sebagai awal penemuan atau mulai dikonsumsinya kopi.

Legenda yang paling banyak diyakini sebagai awal penemuan dan dikonsumsinya buah kopi adalah ketika seorang pengembala (dikenal dengan nama Kaldi) di Etiopia, Afrika melihat pada malam malam tertentu kambingnya tetap terjaga setelah matahari tenggelam dan melompat serta ‘menari’ dengan gerakan aneh.

Kaldi pun meminta bantuan dan saran dari seorang imam (pemimpin/ pemuka agama). Sang imam menemukan bahwa kambing gembalaan tersebut berprilaku tidak seperti biasanya setelah memakan buah berwarna cerah dari jenis tumbuhan tertentu. Sang imam pun mempelajari dan mengonsumsi buah tersebut dengan cara merebus dan meminum airnya. Ternyata efeknya membuat sang imam dan para pengikutnya mendapat energi tambahan serta mampu terjaga sepanjang malam  untuk belajar dan beribadah.

Legenda kedua  berasal dari kota Mocha, Yaman. Konon dikota ini hidup seorang tabib sekaligus sufi yang taat beribadah bernama Ali bin Omar al Shadhili. Omar terkenal sebagai tabib handal yang bisa menyembuhkan penyakit. Namun, penguasa lokal tidak menyukainya, sehingga masyarakat kota pun mengusirnya.

Terusir dari kota, dalam perjalanannya Omar mulai merasakan kelaparan dan menemukan buah beri berwarna merah. Omar memakan buah itu untuk mengusir rasa laparnya. Karena rasanya pahit, ia mulai mengolah buah itu dengan cara memanggang dan merebusnya.

Namun, biji kopi yang telah diolah Omar tetap tidak bisa dimakan. Ia pun hanya bisa meminum airnya. Tak disangka air yang ia minum memberikan kekuatan ekstra. Singkat cerita, air seduhan yang dibuat Omar mulai terkenal. Banyak orang yang memintanya kepada Omar, hingga fenomena ini terdengar oleh penguasa kota. kemudian Omar dipanggil kembali untuk tinggal di kota. Obat mujarab berupa cairan hitam tersebut dikenal dengan nama Mocha. Berikut secara rinci sejarah penyebaran kopi didunia.

Orang Belanda berhasil membawa tanaman kopi dari pelabuhan Mocha, Yaman ke Holand, Belanda. Tahun 1658 bangsa Belanda mulai mencoba membudidayakan tanaman kopi di Srilangka

Baba Budan, seorang peziarah dari India, berhasil membawa biji kopi produktif ke luar Arab. Ia membudidayakan tanaman kopi di Chikmagalur, India bagian selatan.

Kopi masuk ke Amerika lewat Pulau Bourbon (sekarang La Reunion). Tanaman berasal dari biji yang diberikan oleh utusan Sultan Yaman kepada Raja Louis XIV pada tahun 1715. Prancis menerima 60 butir benih kopi. Benih ini menyebar ke daerah jajahan Prancis di Amerika dan daerah lainnya. Tanamannya dikenal dengan kultivar Bourbon.

Belanda mendatangkan kopi dari Malabar, India, ke Pulau Jawa. Tanaman kopi ini berasal dari biji yang dibawa dari Yaman ke Malabar. Tanaman kopi tersebut ditanam di Kadawung, tetapi gagal karena banjir.

Tanaman kopi dari Paris dibawa untuk ditanam di koloni Prancis di Kepulauan Karibia. Semua tanaman kopi yang berasal dari sumber di Amsterdam ini dikenal dengan kultivar Typica.

Belanda mendatangkan kembali stek kopi dari Malabar. Kopi tumbuh dengan baik di perkebunan- perkebunan di Jawa. Hasil produksinya menggeser dominasi kopi Yaman. Belanda pun menjadi pengekspor kopi terbesar didunia.

B. Tren Kopi dari Masa ke Masa

Sebagai sebuah minuman yang telah dikenal sejak ribuan tahun lalu dan digemari masyarakat hampir di seluruh dunia, tren dan industri kopi terus bergerak dan berevolusi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi masyarakat dan memenuhi hasrat terhadap cita rasa maksimal dari secangkir kopi. Era perjalanan kopi sampai dengan saat ini terbagi menjadi 3 fase besar, yaitu : First, Second, dan Third Era

First Era

Muncul pada era 1890-an hingga 1960-an yang ditandai dengan munculnya berbagai produk kopi kemasan, seperti kemasan vacum untuk biji kopi sangrai hingga kopi instan dalam kemasan kaleng atau sachet. Nestle dengan merk Nescafe, Folgers dengan kopi kemasan kalengnya, dan Maxwell House Coffee adalah beberapa merek besar yang menandai era ini.

Sementara itu, di dalam negeri ditandai dengan hadirnya kopi Kapal Api. Aspek penting yang dikembangkan pada first era adalah produksi massal dan kepraktisan penyajian. Meskipun, disisi lain banyak yang mengkritik mengenai kualitas kopi instan tersebut.

Second Era

Buruknya kualitas kopi yang diproduksi secara massal dalam bentuk kopi instan memunculkan kesadaran para penikmat kopi dan pelaku industri kopi. Era yang muncul pada akhir tahun 1960-an ini ditandai dengan munculnya kedai- kedai kopi, termasuk Starbucks yang mendunia. Mesin espresso dan sajian kopi espresso pertama kali populer pada fase ini

Pada era ini, beberapa masyarakat yang mengonsumsi kopi instan mulai beralih mengonsumsi kopi yang disajikan di kedai- kedai kopi. Sebagian yang lain mulai mencoba menyeduh kopi sendiri dirumah. Hal lain yang menandakan second era adalah mulai munculnya keingintahuan masyarakat terhadap asal usul dan kualitas kopi yang dikonsumsinya.

Third Era

Era ini dimulai pada tahun 1990-an hingga saat ini. Penanda besar fase ketiga ini adalah semakin banyaknya orang yang memproses sendiri seduhan kopinya dirumah menggunakan berbagai peralatan manual brewing. Kedai kopi yang bermunculan pun semakin banyak yang mengandalkan aneka sajian kopi menggunakan teknik manual brewing, daripada sekedar mengoperasikan mesin espresso.

Kekritisan para penikmat kopi semakin tinggi terhadap asal usul dan kualitas kopi yang akan dikonsumsinya. Mereka ingin tahu asal kopi yang dihasilkan, seperti apa kualitasnya, siapa yang mengolah, hingga siapa yang menyanggrai biji kopinya. Tidak hanya itu, penikmat kopi juga mencari tahu mengenai kopi specialty dan berbagai istilah terkait kualitas dari secangkir kopi, seperti aftertaste, body, acidity, bitterness, sweetness, hingga aroma yang muncul.

Meminum kopi pada era ketiga ini tidak sekedar ingin merasakan kenikmatan dan khasiatnya, tetapi juga melibatkan pengalaman emosional dan personal dengan berbagai pihak yang berperan menghasilkan kopi berkualitas. Kepedulian terhadap para petani penghasil biji kopi berkualitas juga muncul pada era ini dengan semakin banyaknya pemasar biji kopi yang berlomba – lomba memasarkan biji kopi berkualitas dari masing – masing daerah dengan tidak mengesampingkan kesejahteraan para petani kopinya. 

Milestone Perjalanan Kopi First Era - Third Era

Kedai kopi pertama dibuka di Paris

Kopi pertama kali ditanam di Brasil

Carl Linnaeus menerbitkan buku klasifikasi varietas kopi pertama

Prototipe mesin espresso pertama di Prancis

James Mason menemukan percolator yang dipanaskan

David Strang dari Selandia Baru mematenkan kopi instan pertama yang disebut “kopi larut.”

Luigi Bezzera memperkenalkan mesin espresso pertama. Ditempat lain, Dr. Satori Kato, seorang ahli kimia Jepang, juga berhasil mengembangkan kopi instan.

Dr. Ludwig Roselius dari Jerman menemukan proses menghasilkan kopi tanpa kafein pada tahun 1906

Melitta Bentz menemukan metode pour over. Hal ini muncul dari keinginannya untuk meminum kopi yang tidak terlalu pahit dan praktis.

George Constant Washington, seorang penemu dari Amerika, mulai menghasilkan kopi instan secara komersial.

Larangan konsumsi alkohol di Amerika Serikat menyebabkan ledakan konsumsi kopi.

Berdirinya perusahaan pembuat peralatan kopi di Jepang Hario.

Alfonso Bialetti dari Italia merancang panci moka pertama yang menjadi mesin kopi utama di Italia. Moka press dapat ditemukan di lebih dari 90% rumah di Italia. Hal ini mendapatkan pengakuan dari Guinness Book of Records.

Hario memproduksi syphon.

Faliero Bondanini, seorang Italia, mematenkan French Press. Alat ini menjadi salah satu idola membuat kopi dengan teknik manual brewing.

K. Cyrus Melikian memperkenalkan alat pertama yang memisahkan kopi dengan ampas kopi menggunakan 2 lapisan kertas saring.

Faema, perusahaan Italia, memperkenalkan mesin espresso E61 grouphead dan pompa listrik. Penemuan ini masih digunakan hingga hari ini di mesin espresso profesional

Nestle, perusahaan asal Swiss, mengenalkan kopi instan Nescafe Gold, kemudian menjadi kopi instan paling populer di dunia.

Illy, perusahaan Italia, memperkenalkan E.S.E ( Easy Serving Espresso) yang menjadi standar di berbagai belahan dunia.

Saeco, perusahaan asal Italia, meluncurkan mesin otomatis espresso pertama untuk penggunaan rumah tangga.

Hario memproduksi V60 dripper yang mendapatkan sambutan positif dari dunia kopi internasional.

Kopi luwak populer ke seluruh dunia, terutama di Eropa dan Amerika setelah Oprah Winfrey mendemonstrasikan kopi luwak pada acaranya, yaitu Oprah Winfrey Show.

Allan Adler menciptakan Aeropress, yaitu alat membuat kopi yang berukuran kecil, simple, dan mudah dibawa bepergian. Alat ini menjadi salah satu kiblat bagi para pembuat kopi kelas dunia untuk menyeduh kopi. Kompetisi kopi menggunakan aeropress menjadi penanda populernya alat ini di era ketiga.

Dok. AgroMedia

Leave a Comment